Ah! Sedih lagi malam ini.
Tidak tau kenapa? Kalau boleh jujur, ada sesuatu yang dirindukan.
Aku terlalu egois untuk merasakan sesuatu yang kosong ini, karena bagiku tidak penting! Masih banyak yang harus dipikirkan karena mereka jauh lebih penting.
Aku kira aku suka cuaca saat ini, saat dimana Matahari sepertinya agak lelah bersinar, ataukah ia merasakan hal yang sama sepertiku? Ada sesuatu yang kosong dalam dirinya.
Beruntunglah kamu wahai Matahari, kamu bisa bersembunyi dibalik awan hitam. Menghindari pertanyaan dan amarah orang-orang yang merindukan sinarmu.
Sedangkan aku?
Tidak ada awan hitam yang bisa menyembunyikan wajah sedihku. Aku tidak bisa menangis seperti hujan yang berhari-hari jatuh, karena aku tidak punya alasan untuk menangis.
Yang aku inginkan hanyalah cepat berlalunya malam, karena aku tidak suka malam hari. Gelap, dingin, sepi.
Rasanya selalu begini kalau sudah malam, sendiri.
Aku yang mau sendiri, aku yang mau ruang itu kosong, aku yang membuang kunci pintu itu jauh-jauh sampai aku sendiri tidak tahu dimana harus mencarinya. Tapi toh aku tidak mau mencari, jika nanti ada yang beruntung menemukannya, mungkin ia bisa membuka lagi ruangan kosong itu.
Tapi (lagi) nanti. Bukan sekarang.
Entah kenapa sekarang yang sangat aku inginkan adalah gelap, sepi, dan dingin.
Rasa yang dingin sekali sampai masuk kedalam sendi-sendi tulangku, sampai aku merasa ngilu dan akhirnya menangis karena tidak tahan sakitnya.
Jangan ada celah sedikitpun, aku tidak mau ditemani cahaya, bahkan cahaya kunang-kunang sekalipun. Aku tidak mau melihat cahaya apapun yang ada di depanku sekarang, mataku perih rasanya bila melihat cahaya, tetap saja aku tidak bisa menangis.
Tidak enak rasanya, aku tidak tahu apa perasaan ini. Rasanya kosong, aku ingin ruangan itu diisi, tapi aku tidak mau ruangan itu terisi.
Sudahlah,
Mungkin aku hanya butuh sendiri. Meskipun ingin tetap berbagi.
Bisses,
Wuls
Tuesday, January 12, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment